Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk. tahun ini berambisi menarik 10 juta pelanggan baru sehingga mencapai target perusahaan melayanai 25 juta nomor di jaringan.
Baca: Smartfren Luncurkan Andromax Prime, Feature Phone Berteknologi 4G
Deputy CEO of Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa penambahan jumlah pengguna tetap menjadi prioritas Smartfren pada tahun ini.
“Secara umum strategi Smartfren tetap meningkatkan pelanggan untuk layanan internet kita, tidak terbatas pada modem WiFi tetapi secara umum melalui akuisisi pelanggan handphone,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa 22 Januari 2019.
Untuk mencapai target tersebut, dia menyatakan Cara Berhenti Paket Smartfren perluasan jaringan dan penawaran paket internet murah menjadi langkah yang akan dilakukan.
Adapun, saat ini, Smartfren menawarkan paket harga data sebesar Rp2.000 per GB. Pada tahun ini, pihaknya berkomitmen untuk menambah jaringan ke daerah Kalimantan.
Djoko mengatakan, Smartfren dalam sebulan terakhir juga berhasil menarik 30.000 pengguna layanan Bolt menjadi pelanggan Smartfren. Pasca layanan Bolt berhenti, perseroan berupaya agar pelanggan tersebut tidak beralih ke penyedia layanan lainnya.
Hal tersebut dilakukan melalui program tukar tambah modem Mi-Fi Bolt dengan modem Smartfren dual-band.
Melalui program ini, pihaknya menghargai modem Bolt seharga Rp100.000 dari pelanggan untuk ditukar tambah dengan modem Smartfren https://www.termudah.com/2019/01/cara-berhenti-paket-smartfren.html sesuai harga pasar.
Djoko mengatakan layanan Smartfren adalah opsi yang paling pas bagi para mantan pengguna layanan internet seluler Bolt karena persamaan teknologi dan harga yang murah.
Smartfren dan Bolt sama-sama beroperasi di rentang frekuensi 2.300 MHz dengan teknologi Time Division Duplex. Operator seluler lain yang menggunakan rentang frekuensi yang sama adalah PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel).
“Perangkat yang kita miliki frekuensinya 2.300 MHz dan itu cuma Smartfren dan Telkom, sedangkan Bolt juga 2.300 MHz, jadi agak terbatas mau pindah ke tempat lain karena [harga paket data] kami paling murah, paling ideal,” ujar Djoko.
Sumber: https://bisnis.tempo.co
Komentar
Posting Komentar